ITS Luncurkan Dua Mobil Hemat BBM

Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Senin, meluncurkan dua mobil hemat bahan bakar minyak (BBM) yang diberi nama “Sapu Angin 1” dan “Sapu Angin 2.” .

Peluncuran yang ditandai dengan running test itu disaksikan Presiden Direktur PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi, karena kedua mobil itu akan ikut dalam kompetisi internasional “Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2010” di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 Juli.

“Sapu Angin 1″ merupakan mobil futuristic prototypes mirip gokart dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 1.000 kilometer,” kata manajer tim Sapu Angin 1, M. Agus Setiawan.

Sementara itu, mobil “Sapu Angin 2” merupakan mobil urban concept vehicle mirip mobil roda empat yang konvensional, namun hanya berisi 1-2 penumpang dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 300 kilometer.

“Target Sapu Angin 1 memang juara, tapi target Sapu Angin 2 adalah diproduksi untuk mobil masa depan pada 25-30 tahun mendatang,” kata mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya itu.

Menurut dia, kedua mobil itu dirancang mahasiswa ITS sendiri yang “berguru” kepada alumni ITS dan “bos” perusahaan pabrikasi kapal PT Maroline Maju Utama.

“Ada 14 mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 yang bekerja keras merancang dan membuat kedua jenis mobil itu, setelah berguru selama seminggu kepada perusahaan pabrikasi kapal di Kenjeran, Surabaya itu. Kami memulai rencana pada Agustus 2009,” paparnya.

Namun, katanya, pihaknya juga belajar dari sejumlah juara dalam lomba mobil hemat BBM tingkat internasional di Eropa yang sudah berlangsung sejak 25 tahun silam, yakni konsep monoqouce atau kerangka mobil dan body mobil dalam satu rangkaian.

“Semuanya dilakukan mahasiswa sendiri mulai dari membuat desain, mencari bahan baku, mengelas, melakukan pembubutan, dan seterusnya hingga selesai,” tuturnya menjelaskan.

Ditanya kelebihan mobil “Sapu Angin” itu, ia mengaku konsep monoqouce membuat mobil terasa ringan, kemudian sistem injeksi pada mesin (EFI) membuat mobil hemat BBM dan ramah lingkungan dibandingkan dengan sistem karburator (sistem semprot).

“Bobot mobil juga berkisar 35-40 kilogram dengan bahan baku fiberglas untuk body, sedangkan kerangka menggunakan poly-euretane (gabus padat),” tuturnya menambahkan.

Dengan konsep itu, tim ITS yakin akan menang dalam kompetisi SEM tingkat Asia yang pertama kali digelar, apalagi pengalaman mahasiswa ITS merancang sepeda motor dan mobil hemat BBM merupakan modal berharga untuk lomba mobil berkecepatan maksimal 25 kilometer per jam itu.

sumber : antaranews

Berawal Dari Blog Bisa Keliling Indonesia

Jakarta – Pengen keliling-keliling Indonesia dengan bermodal nge-blog saja? Bukannya tidak mungkin, hal ini bisa dilakukan jika kita punya konsistensi terhadap tulisan kita, dalam mengangkat isu-isu pemberdayaan masyarakat.

blogsmartSeperti dikisahkan oleh Dita, sang pemenang bloggership award 2008, yang
disponsori Microsoft. Bloggership sendiri merupakan sebuah scholarship
khusus bagi para blogger yang pertama kali diluncurkan oleh Microsoft Indonesia. Bloggership diberikan kepada blogger muda berusia 20-35 tahun dan berjangka waktu 6 bulan.

Dita, begitu biasa ia disapa menuturkan berawal dari hobi menulis buku
harian, gadis imut ini terpilih menjadi pemenang Bloggership Award pertama besutan Microsoft Indonesia. Dita tentu langsung tertarik dengan kesempatan jalan-jalan ke berbagai daerah dan menulis isu-isu seputar bidang yang digemarinya sebagai bagian dari hadiah yang ia terima selama enam bulan (Januari-Juni 2009).

Selama perjalanan ke tiga provinsi, Dita diberi kebebasan untuk mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan edukasi, peningkatan SDM serta kontribusi sektor swasta dalam pemberdayaan masyarakat guna membuka kesempatan ekonomi.

Nge-blog memang mengasyikkan. Apalagi kini telah banyak operator yang
menawarkan paket internet murah. Alhasil kegemaran kita untuk nge-blog bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Khawatir koneksi lambat karena banyaknya pengguna yang tertuju pada suatu
operator murah? Tak usah khawatir, karena kini dengan koneksi berbasis CDMA 20001x, termasuk akses data broadband dengan EVDO Rev A di band frekuensi 1900 MHz dari operator Smart Telecom, para blogger dapat menyalurkan hobinya tersebut, tanpa khawatir koneksi down karena overload.

Lebih jauh lagi, Smart juga memiliki penawaran notebook murah berharga
terjangkau. Netbook seharga 4 jutaan itu itu sudah mencakup prosesor Atom
N270 1.6 GHz, RAM 1 GB dan lisensi Windows XP Home Edition original. Netbook dirasa bakal menjadi teman setia para blogger, untuk menyalurkan hobinya, kapan saja dan di mana saja.

Berbekal koneksi 3.5G CDMA dengan kecepatan download hingga 3.1 Mbps dan
upload hingga 1.8 Mbps, Netbook ini akan mensupport semua kebutuhan para blogger. Pasalnya kemampuan koneksi ini kurang lebih adalah 5 kali dari koneksi 3.5G GSM.

Tunggu apalagi, mulailah ngeblog detik ini juga. Siapa tahu bisa menyusul
kesuksesan Dita untuk berkeliling Indonesia, hanya berawal dari ngeblog.

Sumber : detik.com

“Jemaah Facebookiyah” Wajib Punya Internet

1238587pSaking populernya Facebook, sampai-sampai muncul aliran baru di dunia maya yang menjadikan Facebook sebagai “ajarannya”. Ada banyak kelompok “Jemaah Facebookiyah”. Ada yang menamakan diri Jemaah Facebookiyah, Jemaah Fesbukiyah, Jemaah Al Facebookiyah, dan banyak nama lainnya.

Mereka membentuk kelompok tersendiri, untuk bergabung harus mendaftar dan melakukan diskusi terbatas di kelompoknya. Hanya yang menjadi anggota yang bisa terlibat dalam diskusi tersebut, mengirimkan pesan, gambar, atau link ke situs-situs yang bakal ramai diperbincangkan.

Ini fakta lho, bukan gosip bukan rumor. Namun, jangan berpikiran buruk dulu dengan kelompok itu. Semuanya sebenarnya sama-sama kelompok yang tidak bisa lepas dari Facebook, bangga sebagai pengguna yang sehari-hari bisa mengakses Facebook, sampai-sampai bikin kaus, t-shirt, mug, dan pin dengan tema Facebook. Bahkan, di awal tahun lalu sempat terbit beberapa edisi The Fesbuqiyah Telegraph, koran online yang kocak habis dengan semboyan “enak di-tag dan perlu”.

Tanpa sadar, pengguna internet sudah tak bisa lepas dari Facebook yang telah menjadi bagian hidup. Jadi tanpa sadar, pengguna Facebook yang fanatik pun secara tak sadar telah menjadi bagian “Jemaah Facebookiyah”. Update status, ganti profil, komentar status teman, ngetag foto, main games, dan share link sudah menjadi kegiatan rutin bukan lagi harian, bisa tiap menit bahkan detik. Facebook juga membantu jutaan orang menemukan sahabat-sahabat lama, saudara jauh, bahkan membangun persahabatan baru yang tak terbayang sebelumnya.

Bahkan, komunikasi dengan Facebook mau tidak mau harus bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Lewat ponsel saat sedang naik bus kota atau KRL dan pakai PC desktop di tempat kerja. Sementara saat di rumah, bermain Facebook mungkin akan lebih nyaman dengan sebuah netbook. Selain ringan, juga mudah dibawa-bawa dari dapur, ruang tengah, tempat tidur, atau kalau perlu di WC.

Apalagi dengan netbook yang all in one, sudah lengkap dengan modem di dalamnya sehingga tak perlu colok-colok USB flash lagi. Salah satunya netbook dari Smart yang sudah dibundel dengan layanan internet 3,5G menggunakan teknologi CDMA EVDO Rev A, apalagi layanan internetnya unlimited. Dengan harga Rp 3.000 per hari, sudah bisa akses Facebook selama 24 jam tanpa takut mengeruk kocek lebih dalam.

Pilihan lainnya untuk bisa terus terhubung dengan Facebook tentu banyak. Namun, faktor kepraktisan dan tarif yang layak tentu jadi pertimbangan paling utama.

Sumber : kompas.com

Pakar Open Source Dunia Sebar Ilmu di Jakarta

OpenSource150Dengan dukungan dari Kementrian Ristek dan Depkominfo, Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) saat ini sedang sibuk mempersiapkan sebuah perhelatan akbar bertajuk ‘Global Conference on Open Source’ (GCOS). Acara ini rencananya akan digelar di Jakarta pada 26 – 27 Oktober 2009.

Ditargetkan akan ada 500 peserta, dimana 50 persennya merupakan delegasi dari berbagai negara di dunia, yang akan menghadiri acara ini.

Tujuan penyelenggaraan GCOS sendiri adalah untuk menggalang kolaborasi internasional di kalangan pemerintah, pebisnis, akademisi dan masyarakat pendukung Open Source untuk memperkuat posisi aplikasi bersistem terbuka ini dan membuatnya semakin menarik dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Adapun GCOS akan diramaikan dengan acara seminar, workshop dan pameran berbagai solusi, teknologi dan inisiatif yang mengambil manfaat dari open source.

“Di Indonesia, melalui GCOS ini kita mengharapkan bisa membangun momentum bagi tumbuhnya Industri TIK Nasional dan ajang promosi bagi kepemimpinan Indonesia di bidang TIK, khususnya Open Source ke dunia Internasional,” jelas Betti Alisjahbana, Ketua Penyelenggara GCOS, dalam keterangannya, Kamis (10/9/2009).

Dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia GCOS pada 27 Agustus 2009 lalu, dibahas berbagai hal teknis terkait dengan pelaksanaan GCOS mulai dari konfirmasi pembicara, tempat, peserta, hingga pihak-pihak pendukung lainnya.

Dari sisi narasumber yang berasal dari dalam negeri hampir 100% telah konfirmasi. Di antaranya ada Dr Zainal Hasibuan dari Dewan TIK Nasional (DeTIKNas), Dr Gatot HP dari SEAMOLEC (institusi tingkat Asia Tenggara yang bergerak dalam kerjasama regional dalam bidang pendidikan antara lain dalam pemanfaatan TIK untuk Belajar Jarak Jauh (distance learning), Dr Onno W Purbo (penggiat TIK Nasional), kemudian dari berbagai instansi seperti Telkom, PT Samudera Indonesia, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Jembrana, Bali, Pembicara dari BlankOn Linux, Sangkuriang Studio, Universitas Gajah Mada, Depkominfo, CommonRoom, dan ITB.

Sementara untuk pembicara dari luar negeri yang sudah melakukan konfirmasi antara lain: Todishiro Yoshida (NTT Japan), Dr Clam Webb (Harvard University), Richard Randriatoamanana, Prof A Min Tjoa, Andrea Reimer, Asia Open Source Software (AOSS), Prof Rajanish Dass (Indian Institute of Management), dan lainnya.

Selain itu, masih ada beberapa pembicara lainnya dengan status menunggu jawaban, seperti dari: MAMPU, Malaysia, SITA, Afrika Selatan, Gendarmeri Nationale (Polisi Prancis), Richard Stallman (bapak Free and Open Source Software), MIC, Japan, NICTA, Australia, TEC, New Zealand, Indian State of Kerala, Open Source Initiative, Extremadura Regional Government (Spain), KERIS, Korea, Asianux (Hansoft), Korea, Bayanihan Linux (Philipines), IBM, Sun Micro System, Userful, Inc, Canada, Acer, Inc, Taiwan, Kerstel Signal Processing, USA (Dr David Burgess), Blender Foundation, Ubuntu, Canonical Inc, UK, dan OpenSUSE, Novell (German/USA).

Paralel dengan GCOS akan diselenggarakan pula IGOS Summit 3, Asia Open Source Software (AOSS) Workshop dan POSS Network Workshop.

Sumber : detikinet